Menjadi Diam – Sebuah Renungan Spiritual
Menjadi Diam – Sebuah Renungan Spiritual – Waktu aku masih muda, aku pikir pendidikan adalah jawaban dari semua masalahku. Jadi, aku mengejar gelar sebanyak mungkin. Aku berhasil mengumpulkan cukup banyak, termasuk gelar summa cum laude di bidang kimia dan matematika, serta MBA dan lainnya. Tapi ternyata, meskipun pendidikan membantuku dalam banyak hal, itu tetap tidak memberikan kepuasan yang sesungguhnya. Akhirnya, aku taruh semua ijazah dan sertifikatku di kamar mandi, di balik kaca, lalu kutulis, “Pecahkan dalam Keadaan Darurat.”
Setelah itu, aku bekerja di perusahaan-perusahaan besar dalam daftar Fortune 500. Aku mulai tertarik dengan orang-orang yang sering keluar masuk ruang rapat kekuasaan dan ketenaran. Sebagian dari diriku merasa kagum dan senang dengan dunia itu, tapi tetap ada sesuatu yang hilang—sesuatu yang tidak bisa aku jelaskan. Hatiku dan jiwaku seakan terus mencari sesuatu yang tak bisa kutemukan di dunia korporat.
Dalam pencarianku untuk sesuatu yang bisa disebut “makna hidup,” aku akhirnya menjadi seorang pengusaha dan membangun bisnis multinasional yang sukses, dengan kantor di Amerika Serikat, Karibia, Afrika, India, dan Inggris. Hidupku terlihat menyenangkan. Aku bisa bepergian ke berbagai belahan dunia, makan malam dengan para pemimpin industri bahkan pemimpin negara. Aku diperlakukan seperti seorang pangeran. Tapi tetap saja, semuanya terasa kosong dan sia-sia.
Setiap kali aku mencari kebahagiaan dan ketenangan, aku hanya menemukan kekayaan tanpa kedamaian, atau kelimpahan tanpa kebahagiaan. Hingga suatu hari, saat aku duduk di samping ranjang kematian istriku (dia meninggal saat masih berusia tiga puluhan), aku akhirnya menyadari bahwa kebahagiaan, kedamaian, dan keberlimpahan tidak bergantung pada hal-hal di luar diri kita. Semua itu berasal dari dalam diri—sesuatu yang selalu ada sejak hari pertama kita dilahirkan ke dunia.
Sejak saat itu, aku mulai melihat ke dalam diriku sendiri. Dan yang kutemukan adalah dunia yang luar biasa, jauh melebihi apa pun yang bisa kubayangkan. Aku menyadari bahwa satu praktik spiritual yang lebih penting daripada semua hal lainnya adalah belajar masuk ke dalam keheningan dalam diriku. Ada yang menyebutnya meditasi, ada yang menyebutnya doa, atau kontemplasi, atau menenangkan diri. Aku tidak tahu harus menyebutnya apa, tapi bagiku itu adalah keheningan.
Dalam keheningan yang mendalam, aku merasa diperbarui, segar kembali, dan bersemangat menghadapi dunia nyata. Setiap kali aku kembali dari momen-momen keheningan atau meditasi, aku merasakan gelombang kebahagiaan yang luar biasa. Aku merasa damai, aman, dan terlindungi. Mungkin jauh di dalam diriku, ada tempat penuh ketenangan di mana aku bisa bertemu dengan Sang Pencipta, tempat di mana tubuh, pikiran, dan jiwaku diperbarui. Mungkin, kesuksesan sejati dan kedamaian datang dari tempat hening ini.
Bertahun-tahun yang lalu, aku pernah menulis ini:
“Setiap kali masalah terasa begitu menekan, setiap kali aku merasa semuanya mulai menghimpitku, aku pergi ke tempat yang sunyi di dalam jiwaku. Aku tidak menganalisis, tidak berpikir, tidak mencoba mencari alasan. Semua itu bisa dilakukan nanti. Aku hanya pergi ke sana. Dari tempat keheningan ini, aku menemukan kekuatan dan inspirasi untuk tetap teguh di tengah badai, untuk tetap tenang di tengah guntur. Saat aku kembali, dunia di luar tidak berubah, tapi aku yang berubah. Dan ketika aku berubah, dunia baru pun terlahir.”
Dan aku menemukan bahwa kata-kata itu masih benar sampai sekarang. Apa pun definisi kita tentang kesuksesan—apakah diukur dari segi uang, kesehatan, atau kebahagiaan—kesuksesan bukanlah permainan keberuntungan. Itu berasal dari dalam diri kita, dari pikiran dan keyakinan terdalam kita. Itu berhubungan dengan ketakutan dan harapan kita, dan itu mengalir terus-menerus dari pusat spiritual kita.
Masuklah ke dalam keheningan dalam dirimu. Cobalah melakukannya beberapa kali dalam sehari. Biarkan dirimu yang sejati berbicara kepadamu. Dengarkan suara lembut yang selalu ada. Di sana, kamu akan menemukan ketenangan, kedamaian, dan kelimpahan yang tidak bisa ditemukan dalam kehidupan yang biasa-biasa saja. Kamu akan menemukan jalan baru yang penuh kebahagiaan, dan petualangan indah akan menantimu di setiap tikungan.