Manajemen Waktu

Soal Pikiran yang Berisik – Informasi Spiritual

Soal Pikiran yang Berisik – Informasi Spiritual – Aku pertama kali bertemu Cindy di tahun kedua kuliah. Waktu itu di kantin, dia tiba-tiba menabrakku. Iya, benar-benar nabrak, dan nampan makanannya jatuh berantakan ke segala arah. Aku sempat dengar dia menggumam pelan, “Dasar bodoh!”

“Maaf?” jawabku, nggak tahu harus ngomong apa lagi, meskipun jelas bukan salahku. “Oh, bukan,” katanya buru-buru, “Ini pasti salahku. Aku memang ceroboh banget. Maaf, ya.”

Baru deh aku sadar kalau yang dia maksud “bodoh” itu dirinya sendiri. Seiring waktu, aku mulai mengenal Cindy lebih baik. Kadang kami duduk di meja yang sama di kantin, kadang juga ketemu di kelas yang sama.

Yang selalu bikin aku heran, dia sering banget ngomong, “Dasar bodoh,” setiap kali ada kejadian kecil yang nggak sesuai harapannya. Seolah-olah otaknya sudah terprogram untuk menyalahkan diri sendiri atas hal sekecil apa pun.

Sampai akhirnya, suatu hari aku bertanya, kenapa dia sering menyebut dirinya bodoh. Dia langsung membelalakkan mata, kaget, lalu bilang kalau dia bahkan nggak sadar sering ngomong begitu. Dia mengaku itu mungkin sudah jadi kebiasaan, karena setiap kali ada sesuatu yang buruk terjadi, dia selalu merasa itu pasti salahnya. Dia cerita kalau ada suara di kepalanya yang selalu bilang kalau dia bodoh, kalau dia nggak sebaik orang lain. Pikiran negatif yang terus-menerus itu akhirnya menghambat dirinya untuk berkembang lebih jauh.

Cindy akhirnya lulus, dan kami kehilangan kontak. Tapi aku sering kepikiran, gimana kabarnya sekarang. Aku selalu berharap dia bisa menghentikan pikiran negatif di kepalanya dan mengubah cara pandangnya jadi lebih positif.

Pikiran yang berisik itu masalah serius. Kalau kita benar-benar mendengarkan apa yang kita katakan ke diri sendiri, mungkin kita akan kaget dengan obrolan yang terjadi di kepala kita. Kalau kita bahagia dan puas dengan hidup, biasanya obrolan batin kita juga positif. Tapi kalau kita sering cemas dan sedih, isi pikiran kita juga akan penuh dengan kesedihan dan kebingungan.

Sebenarnya, kita bisa mengubah dunia luar dengan lebih dulu mengubah dunia dalam diri kita. Umumnya, cara kita berbicara kepada diri sendiri akan menentukan bagaimana kita melihat dunia. Kalau kita terus-terusan berpikir negatif, maka dunia di sekitar kita juga akan terasa suram.

Kalau kita selalu berpikir marah, dunia ini akan terasa penuh amarah juga. Bahkan matahari terbenam yang indah pun bisa terlihat menyeramkan dengan warna merahnya. Tapi kalau kita memenuhi pikiran dengan ketenangan dan hal-hal positif, dunia ini juga akan terasa lebih damai dan menyenangkan.

Lalu, gimana caranya supaya suara berisik di kepala kita bisa berhenti? Coba beberapa langkah ini:

✅ Luangkan waktu sebentar setiap hari untuk mendengarkan apa yang kamu katakan ke diri sendiri. Jangan seperti Cindy yang terus menyebut dirinya bodoh. Sekali dua kali sih mungkin nggak masalah, tapi kalau terus-terusan, itu bisa jadi kebiasaan, dan lama-lama kita jadi percaya dengan hal buruk yang kita ucapkan ke diri sendiri.

✅ Saat kamu menyadari isi pikiranmu, jangan tenggelam dalam obrolan itu. Cukup perhatikan saja, lalu biarkan berlalu. Kalau kita terlalu fokus pada isi pikiran, kita malah bisa terseret masuk dan makin sulit melepaskannya.

✅ Kalau kita sudah terbiasa mengamati pikiran tanpa terbawa arus, lama-lama kita akan sadar kalau pikiran itu hanya sekadar pikiran, bukan diri kita yang sebenarnya. Nggak usah buru-buru menggantinya dengan pikiran positif, itu akan datang dengan sendirinya nanti.

Meskipun latihan ini kelihatannya sederhana, efeknya bisa luar biasa dalam hidup kita. Awalnya mungkin terasa lambat, tapi lama-lama kita akan merasakan ketenangan yang lebih besar dalam diri kita.

Begitu kita berhasil melepaskan pikiran yang berisik, kebisingan itu akan semakin berkurang, dan kita bisa mulai mendengar suara intuisi—suara alam semesta yang sebenarnya selalu berusaha membimbing dan membantu kita.

Iya, ini memang soal pikiran yang berisik, kacau, dan penuh kekacauan. Tapi kalau kita bisa mengecilkan volumenya, kita akan mulai mendengar harmoni indah dari kehidupan. 💫

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *